Kelebihan
-Tenaga resposif dari kitiran menengah sampai atas -Posisi riding cukup sporty -Grafis sporty edisi spesial menggoda -Teknologi slipper clucth mencegah ban belakang mengunci dan slip saat deselerasi
Kekurangan
-Bobotnya cukup berat -Suspensi belakang empuk, saat menikung buritan belakang terasa sedikit bergeser -Spion lebar, mesti hati-hati saat macet
Kondisi Pengetesan
Waktu : 16-Oct-2015 23:00
Permukaan Jalan : Aspal
Cuaca : Cerah
Beban Penumpang : 70 Kg
Bahan Bakar : 90 %
Tekanan Ban Depan: 28 psi
Tekanan Ban Belakang: 28 psi
Suhu udara : 28 °C
Waktu : 16-Oct-2015 23:00
Permukaan Jalan : Aspal
Cuaca : Cerah
Beban Penumpang : 70 Kg
Bahan Bakar : 90 %
Tekanan Ban Depan: 28 psi
Tekanan Ban Belakang: 28 psi
Suhu udara : 28 °C
Kawasaki Ninja 250FI ABS spesial edition ini hadir pada awal 2015 lalu sebagi pelengkap varian yang sudah ada sebelumnya.
Sportbike ini hadir sebagai kado ulang tahun PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI) yang ke 30 tahun. Terlihat guritan bodi sama hanya berbeda striping dengan Ninja 250FI lansiran 2014. Namun, masalah harga jelas lebih mahal dengan edisi standar non ABS selisih Rp 8,4 juta.
Sportbike ini hadir sebagai kado ulang tahun PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI) yang ke 30 tahun. Terlihat guritan bodi sama hanya berbeda striping dengan Ninja 250FI lansiran 2014. Namun, masalah harga jelas lebih mahal dengan edisi standar non ABS selisih Rp 8,4 juta.
Bodi yang besar hampir seperti varian Ninja ZX-6R berkapasitas 600 cc dengan desain tangki futuristik, selaras dengan mesin dua slinder yang diusungnya. Pas bagi pengendara pemula untuk mencoba merasakan sensasi mesin 250 cc sebelum membeli big bike. Sportbike edisi spesial ini memiliki dimensi panjang 2,015 mm, lebar 715 mm dan tinggi 1.110 mm, serta jarak sumbu roda 1.400 mm.
Posisi riding terasa sama saja dengan Ninja 250FI lansiran 2014. Tidak terlalu membungkuk untuk reviewer kami yang berpostur 170 cm, tapi feeling pijakan kaki hingga posisi setangnya masih tetap nyaman untuk menempuh jarak jauh. Pegangan stang dan posisi kaki masih terasa nyaman, meskipun bobotnya 172 kg bikin sedikit pegal jika bermacet-macetan di dalam kota yang harus stop and go. Spion sedikit melebar dari bodi enak buat memantau kondisi belakang saat riding. Namun begitu menghadapi kemacetan, mesti berhati-hati agar mentok dengan kendaraan lainnya. Panas hawa mesin juga tidak begitu menggangu kaki dengan tambahan cover di belakang radiator yang mengarahkan hawa panas mesin ke bawah, jadi area lutut dan paha tidak terlalu panas.
Mengadopsi teknologi slipper clutch ala MotoGP, Ninja tetap ngacir. Bedanya terasa saat lepas gas dan deselerasi, slipper clutch mengurangi gejala engine brake. Sehingga efek back torque atau engine brake saat menurunkan gigi secara cepat atau mendadak dan membantu mencegah ban belakang mengunci atau selip. Menguras performa mesin pun bisa lebih percaya diri.
Tenaga yang dihasilkan cukup responsif dari putaran menengah. Meskipun bobotnya terlalu berat tidak sesuai dengan tenaga yang dihasilkan. Sportbike ini masih mantap di ajak berlari di atas 70km/jam, aliran udara yang masuk ke sisi samping fairing cukup sempurna. Jadi seakan-akan anda menunggangi bigbike sesungguhnya. Begitu masuk trek lurus, gas dipelintir dan tenaga terasa responsif. Tenaga 31,36 dk pada putaran 11.000 rpm memang sulit didapat karena macetnya jalan pada siang hari. Maka, pengukuran akselerasi dengan Racelogic Performance Box dilakukan malam hari. Hasilnya, dari keadaan motor diam sampai mencapai 100 km/jam cukup membutuhkan waktu 8,6 detik.
Nah, yang mencuri perhatian saat melihat speedometer terdapat indikator mode ‘eco’ menunjukan agar berkendara tetap hemat bahan bakar. Indikator ‘eco’ akan muncul di spidometer gas dibuka sedikit, mulai dari kecepatan 30-60 km/jam. Lebih dari itu juga ‘eco’ masih tetap muncul pada indikator panel sampai sekitar 80 km/jam, asal bukaan gas moderat dan tetap konstan sesuai dengan transmisi yang digunakan. Metode pengetesan secara full to full dan berkendara di Jakarta yang lebih banyak macet dari pada lancarnya. Ninja 250 FI dapat menempuh jarak 31,5 km dengan konsumsi 1 liter bahan bakar RON 92. Test tersebut dengan cara berkendara normal, dari macetnya ibu kota dengan kecepatan 40-60 km/jam dan sesekali 80 km/jam jika jalanan agak lengang.
Menempuh perjalanan jarak jauh maupun di perkotaan tetap asyik didukung sok depan model teleskopik berdimensi 37 mm. Kombinasi suspensi belakang mengusung unitrack dengan model gas shock terasa cukup empuk. Handling saat pengereman cukup mumpuni. Dengan dukungan fitur ABS, mampu mencegah ban tidak terkunci meskipun kondisi jalanan basah sekalipun.
Ninja 250 memiliki banyak varian selain edisi spesial ABS. Untuk varian Ninja tanpa ABS juga tersedia yang dibanderol Rp 57,5 juta dengan warna hijau, merah dan hitam abu-abu. Selain itu, edisi spesial Ninja 250 SE dengan grafis dinamis yang tersedia hanya satu warna merah hitam dan tanpa ABS dibanderol Rp 59,9 juta.
Bahkan Kawasaki merilis Ninja 250 BEET Performance yang sudah mendapatkan knalpot NASSERT-BEET lansiran Jepang dan tersedia hanya satu warna merah hitam seharga Rp 64,9 juta. Cukup banyak bukan varian Kawasaki Ninja 250 yang meramaikan pasar tanah air. (otorider.com)
Data Tes Dan Spesifikasi Kawasaki Ninja 250FI ABS (2015)
Untuk melihat data tes kami terhadap mobil ini, silakan pilih varian yang diinginkan:
Spesifikasi | Harga | |
---|---|---|
| Rp 65.900.000 |
No comments:
Post a Comment